Bupati Subang/subang.go.id
Soeara Rakjat, Historia. Kabupaten Subang, adalah sebuah Daerah Tingkat II di Jawa Barat, yang letak wilayahnya berada disebelah utara Bandung. Subang juga berbatasan dengan Purwakarta dan Karang di Barat, Majalengka dan Indramayu di Timur, serta Sumedang di bagian tenggara. Sementara mayoritas wilayah utaranya berbatasan dengan laut Jawa.
Kabupaten Subang sendiri tak lepas dari eksistensi wilayah Karawang sebagai salah satu basis gerilyawan di Jawa Barat. Atas keputusan Wali Negara Pasundan tanggal 29 Januari Nomor 12 Tahun 1949, Karawang kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Karawang Barat dengan Ibukota di Karawang dan Karawang Timur yang kemudian disebut Kabupaten Purwakarta dengan Ibukotanya di Subang.
Wilayah Kabupaten Purwakarta saat itu meliputi seluruh wilayah Kabupaten Subang dan Purwakarta saat ini. Pada tahun 1968, Kabupaten Purwakarta dibagi menjadi dua melalui UU. No. 4 Tahun 1968 yang membagi Kabupaten Purwakarta menjadi dua, yaitu Kabupaten Subang dengan Ibukotanya di Subang, dan Kabupaten Purwakarta yang beribukota di Purwakarta.
Sejak itu, Kabupaten Subang dan Purwakarta menjadi dua kabupaten yang berbeda. Meski demikian keduanya masih memiliki rasa ikatan dan kebersamaan karena berdasar pada mayoritas etnis, budaya maupun adat istiadat yang relatif sama.
Kabupaten Subang sendiri selalu memperingati hari jadinya pada 5 April, sejak tahun 1948. Berikut ini adalah nama-nama yang pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Subang:
RH Atju Syamsudin, adalah Bupati Kabupaten Purwakata yang dilantik secara aklamasi pada 25 Januari 1967, hanya setahun sebelum Kabupaten Purwakarta dibagi menjadi dua. Setelah Kabupaten Subang berpisah dengan Purwakarta, secara de facto RH Atju Syamsudin menjadi Bupati Kabupaten Subang yang pertama. RH Atju menjabat selama sekitar 11 tahun tepatnya hingga 21 November 1978.
Sebagai gantinya, ditunjuklah Ir. Sukanda Kartasasmita yang menjabat sebagai Bupati Subang ke-2, pada 21 November 1978. Ir. Sukanda Sasmita menjabat hingga 10 tahun lamanya, dan mengakhiri jabatannya pada 21 November 1988.
Ir. Sukanda Kartasasmita kemudian digantikan oleh Drs. H. Oman Syachroni yang mulai menjabat pada 21 November 1988 dan berakhir pada 20 November 1993.
H. Oman Syachroni kemudian diganti oleh Drs. H. Abdul Wachyan yang naik menjadi orang nomor satu di Subang pada 20 November 1993. Seperti halnya Oman Syachroni, Drs. H. Abdul Wachyan juga hanya menjabat selama 5 tahun, mengakhiri masa bhaktinya 16 Desember 1998.
Di era reformasi, H. Rohimat muncul menjadi Bupati Subang ke-5, dan menjadi bupati pertama di era keterbukaam dalam berdemokrasi dan juga politik. H. Rohimat mulai menjabat sejak 16 Desember 1998 sampai 19 Desember 2003.
Masih dalam tanggal, bulan dan tahun yang sama dengan saat berakhirnya masa jabatan H. Rohimat, politisi muda berbakat asli Subang Eef Hidayat, lantas menjadi Bupati Subang yang keenam.
Drs. H. Eef Hidayat, M.Si. atau yang lebih akrab disapa Mang Eeef, adalah bupati Subang yang mengalami masa-masa transisi dalam perpolitikan tanah air. Politisi PDIP ini naik menjadi Bupati Subang setelah 5 tahun era Orde Berakhir, dan euforia masyarakat akan hingar-bingar politik dan demokrasi makin meningkat dan menjadi-jadi.
Berbeda dengan bupati-bupati sebelumnya terutama di masa Orde Baru yang terbilang 'nyaman' menjalankan roda pemerintahan, saat bupati yang akrab disapa Mang Eef ini menjabat cukup banyak suara-suara lantang warga Subang yang mengkritisi kebijakan pemerintah termasuk juga Pemkab Subang. Saat itu, era keterbukaan dan kebebasan berpendapat (berbicara) memang bukan sesuatu yang tabu.
Eef Hidayat secara resmi dilantik pada 19 Desember 2003 hingga berakhir pada Agustus 2008. Sejatinya, masa jabatan Mang Eef berakhir pada Desember 2008. Namun karena harus mengikuti mekanisme Pilkada langsung, Mang Eef lantas digantikan oleh wakilnya. Dr. Maman Yudia, M.Ed. kemudian menjadi Plt (pelaksana tugas) Bupati Subang hingga 20 Desember 2008.
Pada 20 Desember 2008, Mang Eef kembali dilantik menjadi Bupati untuk periode kedua setelah dalam Pilkada langsung pertama di Indonesia, Ia berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Dalam gelaran Pemilihan Bupati Subang yang diselenggarakan pada 26 Oktober 2008, Mang Eef yang diusung koalisi PDIP ini berpasangan dengan ajudan pribadinya, Ojang Sohandi.
Meski demikian, dalam periode keduanya sebagai Bupati Subang,Mang Eef tidak bisa menuntaskan jabatannya. Mang Eef yang tersandung kasus korupsi ini lantas diberhentikan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 16 April 2012. Drs. H. Eef Hidayat, M.Si. kemudian digantikan oleh wakilnya, Ojang Sohandi.
Lalu bagaimana kiprah Ojang Sohandi setelah menjadi Bupati?
Ojang Sohandi, S.S.T.P., M.Si. adalah Ptl (pelaksana tugas) Bupati Subang setelah Bupati Eef Hidayat diberhentikan dari jabatannya. Saat Mang Eeg diberhentikan hingga pengangkatan Bupati Definitif, Ojang Sohandi mengisi kekosongan untuk memimpin roda pemerintahan di Pemkab Subang dengan menjadi Plt.
Ojang Sohandi sendiri diangkat menjadi bupati definitif Kabupaten Subang setelah usulan pelantikan diterima oleh Gubernur Jabar dan Mendagri. Pada tanggal 13 Juni 2012, DPRD pun menggelar rapat paripurna yang menghasilkan keputusan pemberhentian Ojang dari jabatan wakil bupati. Melalui Gubernur Jabar, DPRD Subang mengusulkan ke Mendagri agar Ojang dilantik menjadi Bupati. 9 Agustus 2012, Ojang Sohandi resmi dilantik menjadi bupati oleh Gubernur Jawa Barat, bertempat di gedung DPRD Subang.
Setahun kemudian, Ojang sebagai petahana ini maju ke Pilbup Subang berpasangan dengan Hj Imas Aryumningsih. Majunya pasangan Ojang-Imas yang merupakan rival utama dalam Pilkada Subang 2008 ini memang terbilang unik dan menarik. Pasangan ini berhasil mempersatukan dua poros dan kekuatan politik utama di Subang, yakni Golkar dan PDIP. Sesuai prediksi, tandem Merah-Kuning ini tak menemui kesulitan berarti dalam Pilkada Subang 2013.
Pasangan Ojang Sohandi-Imas Aryumningsih yang memenangi Pilkada Subang ini lantas dinyatakan secara sah sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Subang untuk periode 2013-2018. Setelah resmi dilantik pada , mereka pun langsung membuat beberapa gebrakan yang diantaranya adalah program Gapura atau Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat.
Gapura Intan (Nsfrastrukur Berkelanjutan) adalah yang ping terkenal seiring dengan masih banyaknya jalan-jalan khususnya di edesaan Subang yang masih rsak, berlubang hingga tergenang.
Sayangnya, Bupati Ojang juga tak bisa menuntaskan masa jabatannya karena terbelit kasus BPJS dan pencucian uang. Ojang pun digantikan oleh wakilnya, Imas Aryumningsih.
http://www.sorak.in/2017/03/kunjungan-raja-salman-dengan-investasi.html
0 Response to " "
Post a Comment